M Fachrudin bermain Trengginas
Seolah ingin membuktikan diri sebagai pemain yang masih layak menghuni barisan inti musim ini, winger enerjik M Fachrudin tampil beringas saat dimainkan dalam pertandingan uji coba kontra Arema U-21 di Lapangan Abdul Rahman Saleh kemarin.
Tak hanya menjadi motor permainan timnya dari rusuk sayap, pemain bernomor punggung lima ini mencetak hat-trick alias tiga gol ke gawang lawan. Ketiga gol tersebut dibuatnya di menit ke-20, 24 dan 61. Gol pertamanya bahkan menjadi gol pembuka kemenangan tim sekaligus membangkitkan motivasi rekan-rekannya untuk terus menggempur pertahanan musuh.
Keberingasan Fachrudin jelas bukan kebetulan. Selama ini, pemain yang biasa beroperasi sebagai penyerang sayap kiri itu dikenal produktif. Musim lalu, Fachruddin mencetak delapan gol yang berperan besar atas sukses Arema menjadi kampiun ISL untuk kali pertama.
Namun sayang, musim ini dia jarang mendapatkan kesempatan tampil penuh 90 menit. Berbeda dengan musim lalu, saat Arema ditukangi pelatih asal Belanda, Robert Rene Albert. Kala itu Fachrudin selalu menjadi pilihan pertama di posisi winger kiri sejak awal hingga akhir kompetisi.
Hingga delapan laga ISL putaran pertama yang telah dilakoni tim Singo Edan musim ini, tercatat Fachruddin baru sekali tampil sebagai starter. Yaitu saat Arema menahan imbang 1-1 Deltras, 27 Oktober lalu di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Di tujuh laga lain, Fachrudin lebih sering turun sebagai pemain pengganti atau kadang tidak dimainkan oleh pelatih Miroslav Janu.
Miro lebih sering mempercayakan posisi penyerang sayap kiri kepada pemain muda Dendi Santoso. Dendi memang tampil moncer sejak musim lalu, namun saat itu dia lebih sering diturunkan Robert sebagai pelapis Fachrudin. Kini kondisinya justru berkebalikan. Fachrudin lebih sering dijadikan pelapis Dendi di pertengahan babak kedua.
Hal ini ternyata tidak terlalu dipusingkan oleh Fachrudin sendiri. Sebagai pemain professional, dia merasa siap jika harus dimainkan kapan saja. Keputusan menurunkannya sebagai starter maupun pemain cadangan dianggapnya sebagai hak kebijakan pelatih. “Semua tergantung pelatih,” ujarnya kepada Malang Post usai uji coba melawan Arema U-21 kemarin.
Fachrudin juga tidak mempermasalahkan minimnya kesempatan tampil penuh, meski sebagai pemain dia jelas berhasrat selalu bisa main full dalam setiap pertandingan.
“Saya siap dipasang sebagai starter maupun cadangan. Semuanya diatur pelatih sesuai strategi. Tidak ada masalah,” tandasnya.
Menanggapi soal Dendi Santoso yang mulai menggeser posisinya di starting line up, Fachrudin menjawab dengan diplomatis. “Saya anggap itu bukan pergerseran yang perlu diperdebatkan. Kita semua di tim memiliki kualitas setara yang tidak jauh berbeda. Sehingga pelatih bisa menurunkan siapa saja yang sesuai dengan strategi yang diinginkan. Jadi banyak pilihan, seperti menurunkan Dendi atau saya,” pungkasnya. (tom/jon)
Seolah ingin membuktikan diri sebagai pemain yang masih layak menghuni barisan inti musim ini, winger enerjik M Fachrudin tampil beringas saat dimainkan dalam pertandingan uji coba kontra Arema U-21 di Lapangan Abdul Rahman Saleh kemarin.
Tak hanya menjadi motor permainan timnya dari rusuk sayap, pemain bernomor punggung lima ini mencetak hat-trick alias tiga gol ke gawang lawan. Ketiga gol tersebut dibuatnya di menit ke-20, 24 dan 61. Gol pertamanya bahkan menjadi gol pembuka kemenangan tim sekaligus membangkitkan motivasi rekan-rekannya untuk terus menggempur pertahanan musuh.
Keberingasan Fachrudin jelas bukan kebetulan. Selama ini, pemain yang biasa beroperasi sebagai penyerang sayap kiri itu dikenal produktif. Musim lalu, Fachruddin mencetak delapan gol yang berperan besar atas sukses Arema menjadi kampiun ISL untuk kali pertama.
Namun sayang, musim ini dia jarang mendapatkan kesempatan tampil penuh 90 menit. Berbeda dengan musim lalu, saat Arema ditukangi pelatih asal Belanda, Robert Rene Albert. Kala itu Fachrudin selalu menjadi pilihan pertama di posisi winger kiri sejak awal hingga akhir kompetisi.
Hingga delapan laga ISL putaran pertama yang telah dilakoni tim Singo Edan musim ini, tercatat Fachruddin baru sekali tampil sebagai starter. Yaitu saat Arema menahan imbang 1-1 Deltras, 27 Oktober lalu di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Di tujuh laga lain, Fachrudin lebih sering turun sebagai pemain pengganti atau kadang tidak dimainkan oleh pelatih Miroslav Janu.
Miro lebih sering mempercayakan posisi penyerang sayap kiri kepada pemain muda Dendi Santoso. Dendi memang tampil moncer sejak musim lalu, namun saat itu dia lebih sering diturunkan Robert sebagai pelapis Fachrudin. Kini kondisinya justru berkebalikan. Fachrudin lebih sering dijadikan pelapis Dendi di pertengahan babak kedua.
Hal ini ternyata tidak terlalu dipusingkan oleh Fachrudin sendiri. Sebagai pemain professional, dia merasa siap jika harus dimainkan kapan saja. Keputusan menurunkannya sebagai starter maupun pemain cadangan dianggapnya sebagai hak kebijakan pelatih. “Semua tergantung pelatih,” ujarnya kepada Malang Post usai uji coba melawan Arema U-21 kemarin.
Fachrudin juga tidak mempermasalahkan minimnya kesempatan tampil penuh, meski sebagai pemain dia jelas berhasrat selalu bisa main full dalam setiap pertandingan.
“Saya siap dipasang sebagai starter maupun cadangan. Semuanya diatur pelatih sesuai strategi. Tidak ada masalah,” tandasnya.
Menanggapi soal Dendi Santoso yang mulai menggeser posisinya di starting line up, Fachrudin menjawab dengan diplomatis. “Saya anggap itu bukan pergerseran yang perlu diperdebatkan. Kita semua di tim memiliki kualitas setara yang tidak jauh berbeda. Sehingga pelatih bisa menurunkan siapa saja yang sesuai dengan strategi yang diinginkan. Jadi banyak pilihan, seperti menurunkan Dendi atau saya,” pungkasnya. (tom/jon)
Baca Selengkapnya...